NOMINA DAN KLASIFIKASINYA DALAM BAHASA ARAB

Pengertian dan Klasifikasi Nomina dalam bahasa arab

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nomina adalah kata yang menerangkan nama benda atau segala hal yang dapat dibendakan. Nomina juga dikenal sebagai kata benda atau kata sifat. Jadi, pengertian benda bukan hanya benda mati saja, tapi juga makhluk hidup seperti orang, hewan, tumbuhan atau nama tempat. Nomina dalam bahasa Arab disebut Isim.

Nomina (Isim) adalah kata yang mengacu pada makna yang terkandung didalamnya tanpa menunjukkan hubungan dengan waktu atau kala. Nomina (Isim) adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna tidak berkaitan dengan waktu. Nomina dikelompokkan berdasarkan berbagai aspek, termasuk Makna, gender, jumlah, dan lainnya.

1. Nomina اسم berdasarkan makna

Dalam kajian linguistik Arab, nomina (kata benda) berdasarkan makna dibagi menjadi dua jenis: Isim Nakirah dan Isim Ma‘rifat. Pembagian ini penting untuk memahami bagaimana kata benda digunakan dalam bahasa Arab, termasuk dalam ragam bahasa jurnalistik Arab yang sedang berkembang.

  • Isim Nakirah (اسم نكرة)

Kata benda yang menunjukkan makna umum dan tidak spesifik. Dalam konteks jurnalistik Arab, isim nakirah sering digunakan untuk memberikan keterangan atau deskripsi umum dalam berita. Contoh: رجل (seorang pria) adalah isim nakirah karena tidak merujuk kepada pria yang spesifik.

  • Isim Ma‘rifat (اسم معرفة)

Kata benda yang menunjukkan makna spesifik dan dikenal. Dalam bahasa jurnalistik, isim ma'rifat digunakan untuk menyebutkan entitas yang sudah diketahui atau spesifik dalam berita. Contoh: اندونيسيا (indonesia ) adalah isim ma‘rifat karena sudah jelas menunjukkan nama.

Jenis-jenis Isim Ma‘rifat:
    • Al-‘Alam (العَلَم): Nama khusus untuk orang, tempat, atau benda.
    • Isim Dhamir (ضمير): Kata ganti.
    • Isim Isyarah (اسم الإشارة): Kata tunjuk.
    • Isim Maushul (اسم الموصول): Kata sambung.
    • Isim yang dima'rifatkan dengan ال (Alif-Lam Ta‘rif): Kata benda yang diubah menjadi ma‘rifah dengan alif-lam.
    • Isim Nakirah yang Disandarkan kepada Isim Ma‘rifat: Isim nakirah yang menjadi ma‘rifat karena diikutkan pada isim ma‘rifat.
    • Munada Maqsud: Kata benda yang menjadi ma‘rifat ketika digunakan dalam seruan langsung.

2. Nomina ( اسم) Berdasarkan Gender

  • Mudzakkar (مذكر): Kata benda yang menunjukkan maskulin. Dalam konteks bahasa jurnalistik, isim mudzakkar sering digunakan untuk merujuk pada tokoh laki-laki atau benda yang secara gramatikal dianggap maskulin. Contoh: الرئيس (presiden) adalah mudzakkar karena merujuk kepada seorang laki-laki.
  • Muannats (مؤنث): Kata benda yang menunjukkan feminin. Dalam bahasa jurnalistik, penggunaan muannats sering terkait dengan tokoh perempuan atau entitas yang gramatikalnya feminin. Contoh: الوزيرة (menteri perempuan)
Muannats dibagi menjadi dua:
  • Muannats Haqiqi (مؤنث حقيقي): Kata benda yang menunjukkan jenis kelamin perempuan yang nyata. Contoh: المرأة (wanita) adalah muannats haqiqi karena merujuk pada perempuan nyata.
  • Muannats Majazi (مؤنث مجازي): Kata benda yang secara gramatikal dianggap feminin, tetapi tidak merujuk pada perempuan. Contoh: . الشمس (matahari) adalah muannats majazi, meskipun tidak merujuk kepada entitas berjenis kelamin.

3. Nomina (اسم)Berdasarkan Kuantitas/Jumlah yaitu:

  • Mufrad (مفرد): Kata benda tunggal. Dalam jurnalistik Arab, isim mufrad digunakan untuk merujuk pada satu individu atau satu objek. Contoh: الصحفي (jurnalis) adalah mufrad karena merujuk pada satu jurnalis.
  • Mutsanna (مثنى): Kata benda yang merujuk pada dua objek (dual). Mutsanna sering digunakan untuk menunjukkan dua individu atau objek yang berhubungan. Contoh: الصحفيان (dua jurnalis) adalah mutsanna.
  • Jamak (جمع): Kata benda yang merujuk pada lebih dari dua objek. Dalam ragam bahasa jurnalistik, penggunaan bentuk jamak sangat umum untuk merujuk pada kelompok orang atau entitas.
Jenis-jenis Jamak:
  • Jamak Mudzakkar Salim (جمع مذكر سالم): Jamak yang beraturan yang menunjukkan kepada laki-laki. Contoh: المراسلون (para wartawan) adalah jamak mudzakkar salim.
  • Jamak Muannats Salim (جمع مؤنث سالم): Jamak yang beraturan yang menunjukkan kepada perempuan. Contoh: المراسلات (para wartawati) adalah jamak muannats salim.
  • Jamak Taksir (جمع تكسير): Jamak yang bentuknya berubah dari bentuk tunggalnya. Jamak taksir sering digunakan dalam bahasa jurnalistik Arab untuk merujuk pada kelompok objek yang tidak beraturan. Contoh: Kata أخبار (berita) adalah jamak taksir dari kata خبر (berita).

4. Berdasarkan Bentuk (Derivasi) Dibagi kepada 2 yaitu 

  • Isim Mushtaq (اسم مشتق): Kata benda yang berasal dari kata kerja (derivatif). Contoh: كاتب (kātib - penulis, dari kata كتب - kataba).
  • Isim Jamid (اسم جامد): Kata benda yang tidak berasal dari kata lain (non-derivatif). Contoh: حجر (ḥajar - batu).


Komentar